YKAN-23 Kelompok Pemuda Babel Kampanyekan Pelestarian Mangrove

Pangkalpinang, 25/8 (ANTARA) - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama 23 kelompok pemuda, mahasiswa dan pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengampanyekan pelestarian mangrove guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan mangrove di daerah itu.

"Kegiatan edukasi ini lebih difokuskan kepada generasi muda agar ke depannya hutan mangrove semakin terjaga dan lestari," kata Koordinator YKAN Kepulauan Babel Niko Kamal di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan YKAN Kepulauan Babel bekerja sama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Himpunan Kelompok Masyarakat (HKM) Takari Desa Rebo melibatkan 23 kelompok pemuda, mahasiswa dan pelajar di Pulau Bangka untuk mengampanyekan pelestarian mangrove sebagai rangkaian memperingati Hari Mangrove Sedunia.

"Mangrove tidak hanya sekadar sebagai pelindung daratan dari abrasi dan penyerapan karbon untuk menjaga ekosistem esensial sebagai fungsi ekologis saja, tetapi juga berperan penting dalam fungsi pendidikan sebagai sumber penelitian serta punya potensi ekonomis," ujarnya.

Ia menyatakan kegiatan ini selain mengenalkan dan mengedukasi kepada masyarakat luas, tetapi mendorong generasi muda untuk peduli terhadap kelestarian mangrove yang kaya akan manfaat.

"Babel memiliki ekosistem mangrove yang sangat sehat. Semakin bagus mangrovenya, biotanya pun berlimpah," katanya.

Ia berharap ke depannya generasi muda menjadi regenerasi golongan tua terus berperan aktif dalam menjaga kelangsungan ekosistem mangrove.

"Kami melihat, generasi muda banyak terlibat di berbagai kegiatan lingkungan. Maka dari itu, pengenalan dan edukasi pelestarian ekosistem mangrove ini, kami sasar ke generasi muda, dengan harapan mereka bisa menjadi regenerasi untuk ke depannya," ujarnya.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sigambir Kotawaringin Tanaim mengatakan kampanye pelestarian ekosistem mangrove sejalan dengan misi Gubernur Kepulauan Babel Hidayat Arsani yang berfokus pada pelestarian lingkungan, serta pemanfaatan lingkungan yang berbasis pada kepentingan masyarakat.

"Kami sudah mapping titik-titik mana saja yang harus dilakukan perbaikan. Insya Allah, ke depannya akan diperbaiki dengan menambahkan cakupan lahan, dengan perencanaan yang lebih baik," ujarnya. (ANTARA/Aprionis)